Entri Populer

Rabu, 27 Oktober 2010

Komunikasi Manusia

Hubungan Masyarakat Sebagai Objek Komunkasi
Seperti yang dijelaskan dalm pengertian komunikasi diatas, bahwa komunikasi dapat dikatakan proses memberikan stimulus kepada individu baik dengan media atau tidak untuk mendapatkan respon. Telah dikemukakan bahwa hubungan masyarakat dapat diistilahkan dengan HUMAS, yang merupakan terjemahan dari public relation yang biasa disingkat PR. Secara terminologis terjemahan tersebut sebenarnya kurang tepat, sama dengan kurang tepatnya istilah public Opinion, menjadi pendapat umum.
Walaupun istilah tersebut dirasa kurang tepat namun karena sudah menjadi pengetahuan yang sifatnya umum, maka menjadi sukar untuk diganti. Memang istilah hubungan masyarakat lazim disingkat menjadi humas itu tidak perlu diganti, sebab hanya akan membingungkan khalayak. Tetapi yang penting dipahami mahasiswa yang mempelajari pengetahuan tersebut adalah maknanya, makna Publik Relation yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat.
Kurang tepatnya terjemahan Publik Relation menjadi hubungan masyarakat menyangkut makna istilah public. Terjemahan “Relation” menjadi hubungan dapat dinilai tepat, tetapi terjemahan “Publik” menjadi masyarakat tampaknya kurang tepat, sebab masyarakat mengarah ke pengertian society, sedangkan sasaran public relation bukanlah seluruh manusia yang menghuni suatu wilayah disebuah Negara. Dalam membahas pengertian public, kita perlu meninjau dari dua aspek :
1.Aspek Geografis
Secara geografis public adalah orang- orang yang berkunpul bersama-sama disuatu tempat, baik tempat itu merupakan daerah seluas wilayah Negara, provinsi, kota, kecamatan, atau desa.

2.Aspek Psikologis
Secara psikologis public adalah sejumlah orang yang sama-sama menaruh perhatian terhadap suatu hal, atau kepentingan yang sama tanpa ada sangkut pautnya dengan daerah dimana berada.
Jadi dapat disimpulkan secara sederhana bahwa public adalah “ kelompok-kelompok dalam masyarakat atau suatu wilayah yang bersama-sama terikat oleh suatu kepentingan yang sama.
Telah ditegaskn bahwa hubungan masyarakat merupahan wujud atau hasil dari proses komunikasi. Sebab sasaran komunikasi adalah individu lain baik bersifat pribadi, umum, atau khalayak, dan masyarakat termasuk didalamnya. Sehingga hubungan masyarakat dapat juga dikatakan sebagi kegiatan komunikasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.
II.1. Komunikasi Paradigmatik Dalam Konsep Hubungan Masyarakat
Komunikasi paradigmatik adalah komunikasi yang berlangsung menurut suatu pola dan mempunyai tujuan tertentu. Seperti : ceramah, kuliah, negosiasi, dll. Tujuan komunikasi bermula timbul pada seseorang yang akan mengemukakan pikiran atu perasanya, yakni agar terjadi perubahan sikap terhadap orang yang dilibatkannya. Dalam konsep hubungan masyarakat hal ini dapat berlaku dimana saat orang sedang bekerja, guru mengajar, konselor memberikan bimbingan, dll. Sehingga untuk meraih hasil yang maksimal dalam proses komunikasi baik hubungan dengan masyarakat, instansi, atau pribadi, seorang komunikator perlu memahami beberapa paragdimatik [ Pola ] perubahan sikap seperti ;
a.pola kognitif
Beersangkutan dengan informasi atau pengetahuan [ pikiran ]
b.Pola afektif
Berkaitan dengan perasaan
c.Pola konatif atau behavioral
Berhubungan dengan tindakan atau kegiatan
Contoh
Pada suatu hari sebuah media cetak SUARA MERDEKA di Semarang, memberitakan seorang wanita yang menderita tumor menahun, sebagai bahan pendukung redaksi menampilkan foto penderita yang tampak perutnya besar [bukan hamil-lo] dan terlena diatas tempat tidur.

Dalam hubungan masyarakat contoh di atas akan menimbulkan berbagai efek, apabila masyarakat membaca berita tersebut dari awal sampai akhir dan menjadi tahu serta mengerti, maka yang timbul efek kognitif. Tetapi apabila pembaca selain mengetahui, juga merasa terenyuh hatinya, merasa iba, maka dalam hal ini yang muncul efek afektif. Kemudian bila mana pembaca tadi mendatangi redaksi yang memberitakan peristiwa tersebut, lalu menyerahkan uang dengan permintaan agar disampaikan kepada si penderita maka yang muncul pada pembaca tersebut adalah efek konatif.
Contoh rumusan tersebut mengandung upaya terjadinya arus balik tanggapan dari komunikan kepada komunikator.
II.2. Klasifikasi Hubungan Dengan Publik
Public atau masyarakat yang dijadikan sebagi sasaran atau obyek komunikasi amat penting untuk dipahami secara seksama.karena teknik komunikasi yang yang dilancarkan dan media yang digunakan ditentukan oleh yang dijadikan sasarannya. Jangan sampai salah kaprah , ibarat menembak burung menggunakan meriam, atau melawan pasukan tank dengan senapan angin. Dalam hal ini akan dijelaskan klasifikasi hubungan dengan public atau masyarakat , yakni public intern, dan public ekstern. Penjelasannya sebagi berikut :
A.Hubungan dengan public intern
Publik intern sebagai sasaran hbungan masyarakat terdiri atas orang-orang yang bergiat diorganiasai [perusahaan, instansi, lembaga, dll] yang secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewjibantertentu. Sebagi public intern mereka terdiri atas kelompok-kelompok tertentu yang tidak selalu tidak sama jenisnya dengan pihak lain. Semisal public intern dalam perguruam tinggi, meliputi public karyawan, public dosen, public mahasiswa, dll.
Untuk lebh jelasnya kami cotohkan hubungan dengan public karyawan, di Indonesia masih banyak instansi atau perusahaan yang mengabaikan karyawan, sebagai sasaran hubungan masyarakat. Hal ini tidak berarti bahwa secara structural karyawan berada dibawah hubungan masyarakat[HUMAS]
B.Hubungan dengan public ekstern
Public ekstern sebagai sasaran kegiatan hubungan masyarakat terdiri atas orang-orang atau anggota-anggota masyarakat diluar organisasi atau kelompok. Sebagai contoh dapat diambil para pelanggan rokok Djarum, jelas mereka adalah public atau khalayak ekstern perusahaan rokok tersebut. Tetapi kenyataan dalam masyarakat juga ditemukan banyak perokok merk lain, misalnya, Gudang Garam, Pamor, Sukun, Sampoerna, dll. Suatu saat mereka ini diduga akan terpengaruh pindah kemerk Djarum apabila terpengaruh oleh proses komunikasi bersifat persuasi yang dilancarkan pihak perusahaan, misalnya dengan iklan. Dalam hal ini yang bukan perokok tidak termasuk publk ekstern. Pada kenyataanya public ekstern terdiri atas banyak orang yang berbeda kepentingan dan kegiatanya. Untuk itu keefektifan komunikasi sebagai pengaktifan hubungan masyarakat sangatlah dibuuhkan. Inilah bentuk hubungan masyarakat dengan kegiatanya berupa komunikasi baik melalui mediamassa atau cetak, serta bentuk-bentuk komunikasi lainnya.
II.3. Berlangsungnya proses Komunikasi
Apbila dikataka komunikasi adalah suatu proses, suatu kelangsungan yang berkesinambungan. Maka dalam kelangsungannya mestia ada orang yang menyampaikan pesan tertentu, dan harus ada oaring lain yang menerima pesan tersebut. Jadi, dalam proses komunikasi paling sedikiy harus ada tiga unsur diantaranya adalah manusia, dan satu lainnya adalah pesan yang disebutkan tadi. Apabila orang-orang yang terlibat dalam komunikasi berjauhan tempat atu banyak jumlahnya, maka unsurnya bertambah satu yakni sarana, untuk menyambungkan pesan tasi kepada orang atau-orang yang menjadi sasaran komunikasi.

IV.Komunikasi Dan Opini Publik
Istilah opini public sebagai mana terjemahan dari bahasa Inggris Publik Opinion, yang badgi masyarakat dikenal dengan istilah pendapat umum. Pada paparan ini akan dibicrakan agak lebih luas karena aspek komunikasi ini amat penting dalam kegiatsn hubungan masyarakat. Dalam pembahasan ini , istilah Publik Opinion diterjemahkan menjadi opini public, dengan maksud semata-mata agar jelas. Sebab jika istilah tersebut diterjemahkan menjadi “pendapat umum” kita akan dibingungkan dengan istilah General opinion yang juga ada kaitanya dengan public opinion. Diatas telah dibicarakan pengertian publik dan opini secara terpisah, selam opini itu merupakan opini seseorang[Individual Opinion], tidak akan menimbulkan permasalahan. Demikian pula apabila opini tersebut merupakan opii pribadi[private opini]. Permasalahan akan timbul apabila apabila itu menjadi opini public [public opinion], menyangkut orang banyak karena berkaitan dengan orang banyak. Disinilah terjadi komunikasi diantara orang banyak itu dengan menampilkan pendapat masing-masing yang berbeda. Dalam situasi komunikasi yang galau seperti itu, opini yang berbeda merupakan pengekspresian sikap-sikap yang berbeda pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar